English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : Singo
SELAMAT TEKA NANG BLOG BERITA UPTODATE, SEMOGA INFO KARO BERITANE BISA NAMBAH WAWASAN KOE2 PADA

Selasa, 21 Desember 2010

Data Jumlah Masalah SMS Konten yang Diadukan Konsumen ke YLKI

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melansir, masalah SMS konten merupakan persoalan jasa telekomunikasi yang paling banyak dilaporkan konsumen. Hingga November 2010, jumlah masalah sms konten yang diadukan mencapai 86 atau sekitar 44,6 persen dari 193 jumlah laporan terkait jasa telekomunikasi.
Anggota Pengurus Harian YLKI, Sularsi mengatakan, bisnis SMS konten tersebut merupakan bisnis menggiurkan bagiprovider. Namun seringkali dijalankan tidak sesuai dengan etika dan cenderung bersifat menipu, memaksa konsumen.
"Seseorang mengatakan, masyarakat Indonesia sangat-sangat mudah dibohongi pelaku usaha, mengeruk dana gampang, salah satunya dengan ini," ujarnya dalam Diskusi "Bisnis Penguras Pulsa Rugikan Konsumen" di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Selas (21/12/2010).
YLKI seringkali menerima aduan mengenai SMS konten. Seperti aduan konsumen yang pulsa-nya langsung terpotong saat menerima SMS konten, tidak registrasi tapi terus dikirimi SMS dan pulsa kemudian terpotong. Atau mendapat ringtone gratis dan diperpanjang otomatis secara sepihak.
"SMS konten ini merupakan buah simalakama bagi konsumen, masuk tanpa izin dan memotong pulsa untuk membatalkan pun terpotong pulsanya. Enggak ada pilihan buat konsumen," katanya. Seringkali ringtone gratis yang diterima konsumen juga tidak sesuai dengan selera konsumen atau cenderung aneh dan norak. Padahal, ringtone merupakan cerminan pribadi si pemilik nomor.
Sulastri juga mengatakan, seringkali konsumen melaporkan SMS konten yang tidak dapat berhenti, sulit di-unreg, atau sudah berhenti namun pada bulan berikutnya datang lagi. "Ada juga SMS konten yang diiklankan tidak sesuai dengan SMS yang diterima. Dia ingin musik tapi dikirimi SMS gosip, ini real terjadi. Usia 65 tahun dikirimin gosip," katanya.
Juga penawaran SMS konten yang menjebak dengan iming-iming hadiah atau uang. "SMS konten sudah menjadi spam dan menganggu konsumen," kata Sulastri. Apalagi seringkali nomor customer service operator terkait SMS konten sulit dihubungi jika konsumen ingin konfirmasi atau komplain langsung kepada provider. Pasalnya, informasi terkait tarif cenderung tidak dicantumkan dalam SMS konten tersebut.
www.tips-fb.com

0 komentar:

Posting Komentar

Free Download Film Panas

 
Pantau Jalur Mudik Lebaran paling Update di sini