Penggunaan produk-produk perawatan tubuh berbahan aromaterapi memang memiliki banyak kegunaan. Salah satu aromaterapi yang paling populer adalah minyak lavender yang sangat baik untuk mengatasi sulit tidur. Akan tetapi, penggunaan produk berbahan lavender ini tetap harus diwaspadai, terutama pada anak laki-laki.
Sebuah riset tahun 2007 yang dipublikasikan dalamThe New England Journal of Medicinemenyebutkan, penggunaan produk berbahan minyak lavender dalam waktu lama dapat memicu pertumbuhan payudara pada anak laki-laki sebelum masa pubertas. Tetapi efeknya berhenti ketika pemakaian produk ini dihentikan.
"Laporan studi ini merupakan isu yang harus menjadi perhatian karena lavender oil dan tea tree oil banyak dipakai dalam produk komersial, mulai dari sampo, minyak rambut, sabun atau body lotion," kata Rerek Henley, PhD, peneliti dari National Institute of Environmental Health Sciences, Inggris, yang melakukan riset ini.
Dalam risetnya, Henley dan timnya meneliti laporan tiga anak laki-laki yang terlambat masa puber dan mengalami pertumbuhan payudara, yang dalam bahasa medis disebut gynecomastia, setelah menggunakan produk yang mengandung minyak lavender atau tea tree.
Salah satu anak tersebut berusia 4 tahun dan ibunya sering mengoleskan balsem yang mengandung minyak lavender ke kulitnya. Kini payudara anak tersebut tumbuh sekitar satu inci.
Sementara itu, anak lain yang berusia 10 tahun mengaku setiap hari menggunakan minyak rambut yang mengandung minyak lavender dan tea tree oils. Anak ketiga berusia 8 tahun, sering menggunakan sabun dan losion kulit mengandung kedua jenis aromaterapi tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian di laboratorium Henley menemukan lavender dan tea tree oil meningkatkan kadar hormon estrogen (hormon yang memicu karakter feminim seperti tumbuhnya payudara), dan di lain pihak mengganggu hormon androgen (hormon yang memicu karakter pria).
Henley dan timnya memang tidak menyebutkan secara spesifik produk yang menggunakan bahan aromaterapi tersebut. "Penggunaan produk yang dioles ke kulit ini mungkin menyebabkangynecomastia pada anak-anak ini. Namun kami belum mengetahui dampaknya dalam jangka panjang," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar