Mual-muntah saat kehamilan memang amat tidak nyaman. Sedikit pergerakan, sedikit bebauan, atau salah memilih makanan, bisa menyebabkan mual-muntah. Namun jangan lalu membenci proses kehamilan tersebut. Karena ternyata, kondisi tersebut justru menandakan bahwa kehamilan Anda dalam kondisi baik. Mengapa?
Susan Warhus, MD, ahli kandungan dan pengarang bukuDarn Good Advice Pregnancy, menuliskan bahwa kondisi ibu yang mual-muntah bisa dibilang merupakan kondisi kehamilan yang baik. Tingkat hormon HCG yang tinggi merupakan salah satu pencetus mual-muntah pada ibu hamil. Tingkat hormon HCG tinggi menunjukkan bahwa kondisi kehamilan sedang mengalami perkembangan yang baik.
Meski tidak semua ibu hamil mengalami mual-muntah, namun tidak berarti mereka memiliki kehamilan tidak sehat. Namun, yang pasti ibu yang mengalami mual-muntah, asalkan ia masih bisa mengatasinya, bisa menjadikan mual-muntah sebagai penguat dirinya untuk yakin bahwa kehamilannya mengalami perkembangan.
Ada sebagian ibu yang merasa takut bahwa mual-muntah bisa mempengaruhi kehamilan dan janinnya. Ternyata, menurut Susan, hal ini tidak sepenuhnya benar. Di trimester pertama (tiga bulan pertama) kehamilan, janin masih sangat kecil, sehingga tidak memerlukan nutrisi yang terlalu banyak. Meski begitu, ibu hamil masih perlu untuk memastikan asupan nutrisi baiknya terpenuhi, dan tidak melupakan suplemen vitamin pre-natal sesuai resep dokternya.
Salah satu yang penting untuk tidak dilupakan para ibu hamil adalah konsumsi air yang cukup. Ibu hamil yang mual-muntah akan memerlukan cairan lebih banyak. Namun perlu diingat, jika ibu hamil tidak mampu untuk menahan makanan atau minumannya di dalam perut lebih dari 24 jam, maka sudah saatnya untuk menghubungi dokter.
Susan menyarankan beberapa jenis makanan yang bisa Anda coba konsumsi untuk mengurangi rasa tak enaknya, yaitu cracker asin, roti bakar (toast), nasi, pisang, saus apel, kacang panggang, jus beku yang dimakan seperti es loli, kentang, dan pretzels. Jangan lupa untuk terus memantau kesehatan janin Anda dengan dokter kandungan secara rutin.
0 komentar:
Posting Komentar