Paus Benedictus XVI menunjuk Werner Arber, seorang Protestan, untuk memimpin akademi ilmiah Vatican, Sabtu (15/1/2011). Ini untuk pertama kali seorang bukan Katolik memimpin badan yang telah berusia berabad-abad itu.
Pakar mikrobiologi Swiss berusia 81 tahun itu akan menggantikan ilmuwan Italia Nicola Cabibbo, yang meninggal Agustus lalu, untuk memimpin Akademi Sains Kepausan, demikian keterangan pers Vatican.
Menurut I.Media, kantor berita khusus soal informasi keagamaan, penunjukan ini untuk pertama kalinya sejak akademi itu didirikan tahun 1603.
Arber, yang mengajar di University of Basel, memenangkan hadiah Nobel 1978 untuk fisiologi atau ilmu kedokteran bersama ilmuwan Amerika Hamilton Smith dan Daniel Nathans, berkat penemuan dan aplikasi enzim-enzim restriksi mereka.
Penemuan dan penggunaan enzim yang merupakan mekanisme pertahanan bakteris terhadap infeksi, telah menghasilkan revolusi dalam genetika molekular.
Arber menjadi anggota akademi ilmiah Vatican sejak Mei 1981 dan tokoh di dewan direkturnya. Sekitar 30 penerima Nobel adalah anggota Akademi Sains Kepausan, yang memiliki akarnya di Akademi Lincei yang didirikan oleh Federico Cesi, seorang penyokong seni dan sains yang juga mengembangkan teleskop Galileo.
Lembaga itu yang mengumpulkan 80 peneliti ilmiah dari seantero dunia, mempelajari enam bidang besar termasuk sains-sains fundamental, bioetika dan juga masalah lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar