Tahun lalu, Toyotaboleh bangga dengan prestasinya sebagai penjualan mobil terbanyak dan nomor satu di dunia mengalahkan GM. Namun di China, Toyota harus mengakui kehebatan seterunya itu dan bahkan kalah sama Hyundai.
Toyota Motor Company, seperti dilansir Chinacartimes, dua hari lalu cuma menikmati 19 persen atau 846.000 unit dari total pasar di China dan bercokol di posisi kelima. Jumlah tersebut jauh di bawah rival lain seperti Volkswagen dengan 1.924.000 unit, General Motors 1.201.000 unit atau Hyundai-Kia (lebih dari 1 juta unit).
Toyota memuai debutnya memproduksi mobil di China 2002 dengan model andalan sedan Vios. Pada 2006, produksi mencapai 490.000 unit tak terpaut jauh dengan VW 710.000 unit. Tapi, empat tahun berikutnya, produsen terbesar di dunia kian sulit mengejar kesuksesan merek asing lain yang masuk di China dikarenakan Toyota kurang fokus pada mobil-mobil kecil dengan harga yang kompetitif. Selain faktor historis (Jepang pernah menjajah China), juga akibat pengaruh dari rentetan "recall".
Selain itu banyak isyu yang berkembang di warga China yang kurang bisa ditangani dengan baik oleh Toyota. Terutama dalam hal hubungan masyarakat (humas). Juga tantangan terberat datang dari produsen lokal BYD yang banyak menjual produk-produk "copy paste" dari Toyota, membuat masyarakat lebih memilih produk lokal dengan kemampuan yang serupa dan lebih murah.
Dari total 17 model yang ditawarkan cuma lima (model) yang dijual dengan harga di bawah 200,000 RMB (Rp274,1 juta) per unit. Sedangkan di level premium seperti Crown dan Land Cruiser sulit berkompetisi dengan Audi, Mercedes-Bens, BMW atau Land Rover. Bahkan model seperti Camry, dan RAV4 cuma menduduki posisi peringkat lima di setiap segmen.
0 komentar:
Posting Komentar