Perhatikan keuangan dan rencanakan penggunaannya di masa depan sejak dini supaya bisa mencapai apa yang diinginkan. |
Memiliki tabungan saja tidak cukup, untuk memastikan masa depan Anda, pasangan, serta anak-anak tetap terjamin dan terjaga, Anda butuh perencanaan keuangan yang jelas dan terencana. Hal ini tak hanya dibutuhkan mereka yang sudah menikah, tetapi juga oleh perempuan yang masih melajang.
Dalam talkshow keuangan yang berlangsung di acara Bidakara Wedding Expo 6, Mohammad B. Teguh, Independent Financial Planner dari Quantum Magna Financial, perempuan lajang juga butuh perencanaan keuangan karena masih banyak yang bingung akan masa depannya. "Tempat kami juga banyak mendapat klien perempuan yang lajang yang butuh perencanaan keuangan. Masalahnya, para perempuan lajang kebanyakan belum mengetahui apa yang ia inginkan di masa depan dan belum mengetahui apa dan bagaimana cara yang dibutuhkan untuk mencapai keinginan mereka itu. Kalau tidak direncanakan dan tidak diinvestasikan, uang dan waktu yang ada akan terbuang percuma. Kalau tidak diinvestasikan dengan tepat, tabungan saja tidak akan cukup. Bunga tabungan, rata-rata hanya 3 persen per tahun. Sementara, inflasi bisa sampai 20 persen. Artinya, tak akan terkejar di masa depan. Lebih baik apa yang bisa disisihkan diinvestasikan sejak dini."
"Klien-klien perempuan lajang yang datang ke tempat kami ini biasanya kebingungan ketika ditanyakan apa yang mereka inginkan di masa depan. Biasanya kami pancing dulu dengan apa yang umumnya diinginkan oleh perempuan dalam 5-10 tahun ke depan. Barulah mereka tersadar, bahwa perencanaan keuangan itu penting," jelas Teguh.
Masalahnya, jika dalam usia produktif kita tidak mulai merencanakan keuangan, ke depannya akan semakin pendek jangka waktu untuk mengumpulkan keuangan. Intinya, berjaga-jaga dengan berhemat dan berinvestasi untuk memastikan masa depan tetap terjaga, dan mimpi-mimpi bisa terwujud.
Saat ini, banyak pihak yang terjerat dengan masalah utang kartu kredit, tak terkecuali perempuan lajang yang ingin tampil menawan. Namun, masalahnya, utang kartu kredit ditambah bunganya yang sangat besar bisa menjadi beban. "Perempuan sangat suka belanja. Tak heran, banyak yang terjerat utang kartu kredit. Supaya tidak terkena penyakit utang kartu kredit, perlu dipahami bahwa kartu kredit adalah alat bayar, bukan kartu berhutang. Saya bukan mengatakan tidak boleh memiliki kartu kredit. Tetapi, pahami pula syarat-syarat di balik kartu kredit. Anda boleh saja menggunakan kartu kredit, tetapi pastikan nominalnya ada di dalam rekening tabungan. Ketika datang tempo pembayaran, bayar sepenuhnya sebelum berlarut-larut dan bunganya menumpuk," jelas Teguh.
Siapa saja yang butuh perencanaan keuangan? "Mereka yang punya pendapatan jelas dan bisa menyisihkan pendapatannya, karena kalau tidak ada yang bisa disisihkan, apa yang mau direncanakan? Kalaupun pendapatannya sebulan misalkan Rp 10 juta tetapi pengeluarannya sebanyak itu juga atau bahkan lebih, akan sulit. Yang penting keuangannya sudah mulai sehat, supaya bisa direncanakan. Ada beberapa rasio yang perlu diperhitungkan saat ingin merencanakan keuangan, di antaranya debt ratio, liquidity ratio, dan savings ratio. Sisanya, biarkan perencana keuangan membantu untuk menghitung dan menyiapkan keuangan."
0 komentar:
Posting Komentar