Berita Uptodate: Ketua Umum Persigo Gorontalo Adhan Dambea mengungkapkan, Liga Primer Indonesia dibuat semata sebagai alat untuk menjatuhkan Nurdin Halid dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI. Oleh karena itu, Adhan mengaku yakin bahwa Liga Primer Indonesia (LPI) hanya tinggal menunggu waktu untuk bubar setelah Nurdin tidak berkuasa lagi saat ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wali Kota Gorontalo tersebut telah mendeklarasikan dirinya untuk maju dalam bursa pencalonan ketua umum PSSI 2011-2015 di Hotel Aryaduta, Minggu (10/4/2011). Ia bahkan mengklaim telah mengantongi 35 dukungan.
Ketika ditanya wartawan soal pandangannya mengenai LPI, Adhan mengungkapkan, "Saya optimistis LPI akan bubar. Sewaktu di hotel daerah Kuningan, saya mendengar sendiri dari Pak Arifin Panigoro yang mengatakan, LPI akan dibubarkan jika PSSI ini selesai. Itu kan dibuat hanya untuk menurunkan Nurdin Halid."
Adhan mengaku optimistis bisa menyelesaikan persoalan LPI jika dia terpilih sebagai ketua umum PSSI. "Saya kira persoalan LPI ini akan selesai sendiri. Jika saya ketua umum PSSI, maka LPI pasti akan saya selesaikan. Saya kira Pak Arifin pasti bertanggung jawab mengenai urusan para pemain. Itu urusan internal mereka," urai Adhan.
Namun, pernyataan Adhan ini bertolak belakang dengan pernyataan Juru Bicara LPI Abi Hasantoso. Dalam wawancara khusus berdasarkan pertanyaan dari pembaca Kompas.com dengan Abi, 31 Maret lalu, Abi membantah hal tersebut. "Tidak. Pak Arifin tidak mau jadi ketum PSSI. Saat ini dia diminta oleh klub atau pemilik suara. Kalau Pak Arifin, dia tidak pernah mau. Saya pernah mengikuti dia rapat pada 2007 lalu. Waktu itu masih ada almarhum Ronny Pattinasarani. Pak Arifin didatangi oleh sejumlah orang untuk menjadi ketua umum, bersaing dengan salah satu kandidat lain untuk menggantikan Nurdin yang saat itu dipenjara."
"Pak Arifin enggak mau karena money politic. Kata mereka, Pak Arifin tinggal nambah Rp 10 miliar sehingga jadi ketua umum. Tapi, Pak Arifin enggak mau. Akhirnya lahirlah Liga Medco. Bung Ronny bilang ke Pak Arifin bahwa kita bisa memajukan sepak bola dengan pembinaan usia dini. Oleh karena itu, terbentuklah Liga Medco di bawah usia 15 tahun. Pemain-pemain yang ada di Uruguay itu sebagian besar berasal dari Liga Medco," beber Abi saat itu.
0 komentar:
Posting Komentar