Seks oral termasuk dalam salah satu variasi dalam hubungan seksual yang paling disukai. Ada anggapan yang menyatakan bahwa seks oral mencerminkan sebuah kepercayaan dan perhatian penuh dari pasangan. Namun, banyak orang berpendapat seks oral memberikan sensasi yang mendebarkan.
Disadari atau tidak, seks oral memiliki risiko penularan penyakit. Karena itu, seks oral sebaiknya dilakukan secara hati-hati, baik seks oral yang dilakukan lelaki terhadap perempuan atau sebaliknya.
Menurut dr Rian Thamrin, pemerhati masalah seksologi, dalam organ mulut kita terdapat banyak air liur yang bisa menularkan penyakit. Seperti diketahui, dalam air liur manusia terdapat kuman dan bakteri. Demikian pula dengan berbagai macam jamur yang biasa menempel di tubuh manusia.
Apabila yang menerima atau yang memberi seks oral mengidap penyakit tertentu, mereka dapat menularkannya kepada pasangan. Misalnya, mulut dan bibir yang mengalami pecah-pecah dapat mengundang risiko tertularnya penyakit kepada penerima oral.
Jika Anda dan pasangan adalah penyuka seks oral, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan penyakit. Dr Maya Trisiswati Ch, Kadiv Akes dan Layanan dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, menyarankan para penyuka seks oral agar jangan menyikat gigi sebelum melakukan seks oral.
"Menyikat gigi yang dilakukan dengan teknik yang salah bisa menimbulkan luka atau mikro lesi di dalam mulut. Kalau kondisi salah satu pasangan sedang tidak sehat atau punya penyakit, maka kemungkinan untuk tertular lebih besar karena kuman atau virus bisa masuk dari luka kecil di mulut itu," papar dr Maya.
Cara lain adalah menjaga kesehatan tubuh dan kebersihan alat-alat genital. Dengan begitu, jika ada tanda-tanda umum penyakit yang berhubungan dengan gejala awal penyakit menular seksual dapat diketahui dengan lebih dini.
Penyakit yang bisa ditularkan akibat aktivitas seks oral antara lain klamidia, herpes genitalis, gonore, hepatitis B, HIV, dan kutil pada kelamin. Beberapa penelitian juga mengaitkan risiko kanker leher dengan seks oral.
Disadari atau tidak, seks oral memiliki risiko penularan penyakit. Karena itu, seks oral sebaiknya dilakukan secara hati-hati, baik seks oral yang dilakukan lelaki terhadap perempuan atau sebaliknya.
Menurut dr Rian Thamrin, pemerhati masalah seksologi, dalam organ mulut kita terdapat banyak air liur yang bisa menularkan penyakit. Seperti diketahui, dalam air liur manusia terdapat kuman dan bakteri. Demikian pula dengan berbagai macam jamur yang biasa menempel di tubuh manusia.
Apabila yang menerima atau yang memberi seks oral mengidap penyakit tertentu, mereka dapat menularkannya kepada pasangan. Misalnya, mulut dan bibir yang mengalami pecah-pecah dapat mengundang risiko tertularnya penyakit kepada penerima oral.
Jika Anda dan pasangan adalah penyuka seks oral, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan penyakit. Dr Maya Trisiswati Ch, Kadiv Akes dan Layanan dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, menyarankan para penyuka seks oral agar jangan menyikat gigi sebelum melakukan seks oral.
"Menyikat gigi yang dilakukan dengan teknik yang salah bisa menimbulkan luka atau mikro lesi di dalam mulut. Kalau kondisi salah satu pasangan sedang tidak sehat atau punya penyakit, maka kemungkinan untuk tertular lebih besar karena kuman atau virus bisa masuk dari luka kecil di mulut itu," papar dr Maya.
Cara lain adalah menjaga kesehatan tubuh dan kebersihan alat-alat genital. Dengan begitu, jika ada tanda-tanda umum penyakit yang berhubungan dengan gejala awal penyakit menular seksual dapat diketahui dengan lebih dini.
Penyakit yang bisa ditularkan akibat aktivitas seks oral antara lain klamidia, herpes genitalis, gonore, hepatitis B, HIV, dan kutil pada kelamin. Beberapa penelitian juga mengaitkan risiko kanker leher dengan seks oral.
0 komentar:
Posting Komentar