Situs Indoleaks.org yang mempublikasikan data rahasia mendorong orang untuk membuat situs mirror-nya. Situs dengan isi yang sama itu bertujuan agar Indoleaks itu tidak mati.
“Indoleaks awalnya banyak memiliki pengunjung. Apalagi mereka menggunakan layanan domain dari Indonesia sendiri. Kami khawatir situs itu akan mengalami masalah seperti WikiLeaks. Besar kemungkinan mereka akan dihapus. Jadi kami membuat mirror itu,” kata pembuat situs mirror Indoleaks.org, Agus Pamuji, saat dihubungi INILAH.COM pada Senin (13/12).
Ia mengaku kagum dengan keberadaan Indoleaks.org yang mampu mempublikasikan data yang sebelumnya diperkirakan telah ditutup-tutupi oleh beberapa pihak. Agus menyebutkan keberadaan Indoleaks menunjukkan netralitas informasi sehingga perlu dukungan berbagai pihak.
“Tidak ada indikasi menjelekkan pemerintah. Ini dibuat untuk mencerdaskan masyarakat saja,” tegasnya.
Agus mengaku tidak mengenal pendiri situs Indoleaks.org. Sementar situs miliknya secara otomatis mengambil data dari Indoleaks.org, karena memang diatur sebagai situs mirror.
Indoleaks.org yang dibuat pada 7 Desember 2010 mengklaim memiliki ratusan koleksi dokumen. Situs tersebut telah menerbitkan beberapa dokumen, termasuk laporan kedubes AS mengenai Timor Timur, transkrip mantan presiden Soeharto dengan Gerald Ford, laporan akhir Tim Pencari Fakta (TPF) kasus Munir, serta Memorandum of Understanding (MoU) pemerintah Indonesia dan Microsoft.
0 komentar:
Posting Komentar