Olahraga jalan kaki disebut-sebut tidak hanya akan menyehatkan badan, tetapi juga meningkatkan daya ingat. Tetapi bila Anda ingin mendapatkan manfaat yang maksimal, mungkin Anda perlu mencoba berjalan mundur.
Berjalan mundur lebih susah dilakukan dibandingkan dengan berjalan maju. Itu sebabnya, berjalan mundur sama artinya dengan melatih otak mengerjakan tugas-tugas yang sulit. Ini terungkap dari hasil penelitian University of Nevada di Los Vegas. Para peneliti percaya, pikiran kita akan menjadi lebih fokus jika rutin berjalan mundur beberapa menit sehari. Tingkat konsentrasi yang diperlukan untuk bisa berjalan mundur dengan baik, sama levelnya dengan konsentrasi yang diperlukan saat kita sedang menghadapi bahaya.
Berjalan atau berlari mundur juga akan memberikan berbagai manfaat lain:
* Berlari mundur akan membawakan kalori seperlima lebih banyak daripada berlari maju.
* 100 langkah mundur sama dengan 1.000 langkah maju.
* Meningkatkan keseimbangan, pendengaran, dan penglihatan sekeliling.
* Membantu Anda memulihkan diri dari operasi sendi lutut, dan cidera lain dari pergelangan kaki hingga selangkangan.
* Perut akan menjadi punggung, dan menciptakan reaksi yang menyenangkan untuk perut.
* Seorang atlet yang bisa berjalan maju pada kecepatan tertentu memungkinkan untuk meningkatkan detak jantungnya hingga 106 bpm (beats per minute). Namun jika berjalan mundur dengan kecepatan yang sama, detak jantung bisa mencapai 156 bpm.
* Hal yang sama terjadi jika Anda berlari. Berlari maju pada kecepatan tertentu akan menaikkan detak jantung hingga 151 bpm, namun jika berlari mundur pada kecepatan yang sama, detak jantung Anda bisa mencapai 174 bpm.
* Berlari mundur akan membawakan kalori seperlima lebih banyak daripada berlari maju.
* 100 langkah mundur sama dengan 1.000 langkah maju.
* Meningkatkan keseimbangan, pendengaran, dan penglihatan sekeliling.
* Membantu Anda memulihkan diri dari operasi sendi lutut, dan cidera lain dari pergelangan kaki hingga selangkangan.
* Perut akan menjadi punggung, dan menciptakan reaksi yang menyenangkan untuk perut.
* Seorang atlet yang bisa berjalan maju pada kecepatan tertentu memungkinkan untuk meningkatkan detak jantungnya hingga 106 bpm (beats per minute). Namun jika berjalan mundur dengan kecepatan yang sama, detak jantung bisa mencapai 156 bpm.
* Hal yang sama terjadi jika Anda berlari. Berlari maju pada kecepatan tertentu akan menaikkan detak jantung hingga 151 bpm, namun jika berlari mundur pada kecepatan yang sama, detak jantung Anda bisa mencapai 174 bpm.
Tip: Cobalah berjalan maju di mesin treadmill selama 5 menit, setelah itu berjalan mundur selama 2 menit. Ulangi sesuai kemampuan, anjur salah satu peneliti, Janet S. Dufek, PhD. Ketika berjalan mundur, kurangi kecepatan hingga setengah dari kecepatan berjalan maju. Maksudnya, agar kita tidak kewalahan atau terjatuh.
(Prevention Indonesia/Lily Turangan)
0 komentar:
Posting Komentar