Persema Malang yang menyeberang ke Liga Primer Indonesia (LPI) tak takut diberi sanksi oleh PSSI. Sikap serupa ditunjukkan oleh para pemainnya. Robby Gaspar malah menilai PSSI telah melanggar HAM.
Sebelumnya, Ketua Umum Persema, Peni Suparto, mengaku tak takut terhadap ancaman PSSI itu dan menilai PSSI kekanak-kanakan. Para pemain "Laskar Ken Arok" pun juga tidak memedulikan ancaman PSSI tersebut, salah satunya adalah Robby Gaspar.
Menurut pemain asal Australia itu, bergabung dengan klub yang menyeberang ke LPI merupakan keputusan terbaik. "Oleh karena itu, PSSI harus banyak belajar dari 'PSSI' negara lain, seperti Federasi Sepak Bola Australia (FFA)," ujarnya.
Ia mengatakan, FFA saja tidak melarang dirinya merumput di Indonesia dan di mana pun. Jika PSSI melarang pemain lainnya mencari nafkah di Indonesia, PSSI sama saja melanggar HAM.
"Kami tidak peduli dengan apa yang dilakukan PSSI. Saya pemain profesional dan berhak menentukan klub untuk berlabuh. Kami hanya ingin sepak bola itu fair play," tegasnya.
Senada dengan Robby Gaspar, pemain asal Balikpapan, Muhammad Kamri, mengaku tidak mau ambil pusing dengan sikap PSSI. "Saya sekarang fokus latihan. Kalau LPI dianggap melanggar ketentuan, masyarakat tentu bisa menilai," ujarnya.
Persema bersama dua klub lainnya, yakni Persibo Bojonegoro dan PSM Makassar, mundur dari Indonesia Super League (ISL) bentukan PSSI dan bergabung dengan LPI. Bergabungnya Persema ke LPI karena tim tersebut mengaku sering dicurangi wasit dan konsep LPI dinilai lebih bagus ketimbang ISL.
0 komentar:
Posting Komentar