Studi yang dilaporkan dalam British Journal of Psychiatry ini menemukan, para perempuan yang pertama kali mendapat menstruasi pada usia sekitar 11,5 tahun cenderung rentan terkena depresi di usia 13-14 tahun. Para perempuan yang pertama kali mendapat menstruasi pada usia sekitar 13,5 tahun tak memiliki gejala tadi.
Menurut dr Carol Joinson, dari School of Social and Community Medicine at Bristol University, gadis-gadis yang terlalu cepat dewasa ini bisa saja merasa terisolasi dan menghadapi hal-hal yang mereka belum cukup kuat secara emosional.
Perubahan ini bisa menyangkut fluktuasi hormonal, konflik dengan teman dan orangtua, serta perhatian lebih dari lawan jenis. Kematangan kedewasaan bisa memberikan perlindungan lebih terhadap tekanan psikologis si anak.
Studi ini hanya mengamati gejala depresi ringan pada anak yang mendapatkan menstruasi pertama kali pada pertengahan usia remaja dibandingkan dengan perempuan yang mendapatkan menstruasi pertama kali pada usia awal remaja. Jika hubungan depresi dengan usia muda pada saat mendapatkan menstruasi cukup kuat, mereka yang kaget dengan perubahan dalam dirinya itu akan membutuhkan sebuah konseling tersendiri.
Jika memang perempuan-perempuan yang mendapatkan menstruasi di usia sangat muda memiliki risiko psikologis, maka akan lebih baik jika dipersiapkan sebuah konseling tersendiri yang ditargetkan untuk intervensi dan pencegahan akan hal-hal yang tak diinginkan.



0 komentar:
Posting Komentar