Sekitar 200 orang Sabtu (12/2/2011) berdemonstrasi di jalan-jalan Montreal, bersama menyerukan pengunduran diri Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika di ujung pemberontakan di Tunisia dan Mesir. "Kami ingin mengakhiri diktator Bouteflika dan rezimnya, digantikan oleh demokrasi," kata Zehira Houfani, penulis dan wartawan independen. Para pengunjuk rasa termasuk orang-orang Tunisia dan Mesir dalam pawai yang berakhir di depan konsulat Aljazair itu. Mereka meneriakkan, Tak ada korupsi, jangan menyerah dengan membawa tanda-tanda yang berbunyi: Penyalahgunaan + korupsi revolusi. Aksi demo tersebut bertepatan dengan demonstrasi di ibukota Aljazair pada Sabtu, ketika 2.000 demonstran unjuk rasa di Alun-alun pusat Algiers. "Kami sudah rapat sebelumnya, tetapi kali ini semua orang menyerukan demokrasi seperti yang telah kita lihat di Mesir dan di Tunisia," kata Houfani. Houfani, seorang Aljazair berumur 59 tahun datang ke Kanada 15 tahun lalu, secara resmi mengajukan tuntutan kelompoknya agar Bouteflika mengundurlan diri pada konsul Aljazair beberapa hari lalu. "Kami akan mengikuti apa yang terjadi di Aljazair. Mereka (pengunjuk rasa di Aljazair) termotivasi dan kami ingin mendukung mereka sampai akhir," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar