Jaksa Agung Basrief Arief enggan mengomentari curhatan Alanda Kariza (19) tentang perkara Ibunya, Arga Tirta Kirana salah satu terdakwa dalam kasus Bank Century. Basrief tidak ingin memengaruhi proses peradilan atas Arga yang tengah berjalan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
"Tentunya pertimbangan-pertimbangan yang diambil jaksa adalah apa yang dia temukan dalam persidangan. Jadi biarkan berproses dulu. Kalau setelah ada vonis, baru tahu. Saya tidak mau komentari dulu," katanya di Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (11/2/2011).
Kemarin (10/2/2011) Arga menyampaikan pembelaannya. Dalam pembelaannya dia meminta Majelis Hakim yang diketuai Nirwana membebaskannya.
Arga sebagai Kepala Divisi Corporate legal merasa tidak bersalah karena tidak memiliki kewenangan dalam pemberianan kredit yang tidak sesuai prosedur terhadap PT Canting Mas Persada, PT Wiwobo Wadah Rejeki, PT Accent Investmen Indonesia serta PT Signature Capital Indonesia.
Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum menuntut agar Arga divonis 10 tahun penjara dengan denda Rp 10 miliar. Tuntutan JPU tersebut dinilai Alanda, putri Arga tidak adil. Kemudian Alanda menuliskan kekecewaannya dalam sebuah blog yang kemudian tersebar melalui jejaring sosial.
Dalam tulisannya, Alanda mempertanyakan tuntutan ibunya yang lebih besar dari tuntutan pemilik Bank Century, Robert Tantular. Atas perbandingan tuntutan Arga dan Robert tersebut, Basrief enggan berkomentar. "Jangan saya quote di sini. Nanti jadi pertimbangan yang lain. Biar pengadilan yang mempertimbangkan. Menurut saya lebih arif," ujarnya.
Dia juga mengatakan bahwa JPU yang memutuskan tuntutan atas Arga tidak kongkalingkong dengan pihak manapun. "Gak ada main itu. Saya sudah tegaskan bahwa JPU adalah apa yang ditemukan di persidangan. Ini harus dilihat secara kasuistis," tandasnya.
.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar