Tangki minyak kilang Pertamina RU IV Cilacap yang terbakar |
Kepanikan melanda kota yang dikelilingi laut itu. Warga yang panik mengungsi ke wilayah utara, menjauhi bibir pantai. Gempa juga sempat memengaruhi upaya pemadaman di kilang.
"Tadi kami meningkatkan kewaspadaan, teman-teman di lapangan waspada, apabila dimungkinkan ada eskalasi (tsunami)," kata VP Corporate Communication, Mochamad Harun saat dihubungi VIVAnews.com, Senin 4 April 2011.
Meski demikian, kata Harun, upaya pemadaman terus dilakukan. Sementara, unit-unit lain juga melakukan tugasnya. "Kami punya pendeteksi untuk hal-hal demikian. Kondisi kilang tak terganggu dan tidak terpengaruh," tambah dia. Gempa juga tak membuat kondisi tangki yang terbakar makin parah.
Diceritakan Harun, setelah ancaman tsunami berakhir, upaya pemadaman semakin ditingkatkan. Petugas terus menyemprot tiga tangki yang terbakar, sembari mengamankan yang lain dari jilatan api.
"Dua tangki yang padam 31 T-2 dan 31 T-3 terus dilakukan karena masih ada percikan api. Sementara tangki 31 T-7 masih dilakukan upaya pendinginan."
Gempa 7,1 skala Richter mengguncang Cilacap pukul 03.06 WIB. Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer di 293 km Barat Daya Cilacap atau 10.01 Lintang Selatan (LS) dan 107.69 Bujur Timur (BT).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencabut ancaman tsunami 1,5 jam paska gempa, tepatnya pukul 04.45 WIB.
0 komentar:
Posting Komentar