Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto menegaskan, pihaknya tidak akan menolerir apabila adanya kebocoran soal ujian nasional. Siswa yang tertangkap tangan mendapatkan bocoran soal tidak bisa mengikuti ujian ulangan dan langsung dianulir.
"Tidak ada ujian susulan lagi. Kalau ada kebocoran, langsung dianulir," kata Taufik, Senin (18/4/2011) di SMAN 109 Jakarta, Jalan Gardu, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.
Taufik mengungkapkan, ujian susulan hanya diperuntukkan bagi peserta ujian yang sakit dan tidak dapat mengikuti UN. Terkait pengamanan soal UN, Taufik menjelaskan, sudah dilakukan secara ketat. Salah satu caranya, dengan membatasi akses masuk orang sejak soal dicetak di percetakan. Demikian juga saat proses pengantaran soal dari rayon hingga sekolah.
Untuk menghindari kebocoran, pendistribusian soal UN dilakukan oleh PT Pos Indonesia. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menambahkan, kemungkinan kebocoran soal sangat kecil. Pasalnya, tahun ini ada enam set soal yang disiapkan Disdik DKI Jakarta. Lima set langsung digunakan saat ujian dalam satu kelas dan satu set lagi sebagai cadangan.
"Jadi tidak bisa contek mencontek. Sekarang sistemnya sudah beda," tutur Fauzi Bowo.
Untuk memastikan pelaksanaan UN berjalan lancar, Fauzi Bowo melakukan inspeksi ke sejumlah sekolah, yakni MAN 13 Jakarta, SMKN 62 Jakarta, dan SMAN 109 Jakarta. Sejauh ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih belum menerima laporan kekacauan pelaksanaan UN.
Bila ditemukan indikasi kebocoran soal, Disdik Provinsi DKI Jakarta juga menyediakan akses hotlinepengaduan UN melalui telepon genggam dengan layanan pesan singkat. Nomor hotline yang disediakan adalah 083812112112. Caranya, ketik DISDIK*isi pesan.
0 komentar:
Posting Komentar