Pemerintah memperhitungkan harga jual minyak mentah Indonesia (ICP) yang dianggap aman untuk menjadi dasar penetapan asumsi ekonomi makro dalam APBN 2011 adalah pada level 90-95 dollar AS per barrel. Asumsi ICP dianggap harus berubah karena realisasi harga minyak di pasar internasional menunjukkan tren peningkatan. Asumsi ICP dalam APBN 2011 saat ini masih ada di level 80 dollar AS per barrel.
"Tentu saja kalau perbedaan (antara realisasi harga minyak mentah di pasar dunia dan asumsi APBN 2011) sudah begitu jauh, pemerintah sudah memperhitungkan bahwa ICP akan ada di level 90-95 per dollar AS," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Selasa (12/4/2011), seusai menghadiri pembukaan Indonesia International Infrastructure 2011.
Menurut Hatta, seluruh asumsi ekonomi makro yang sudah tidak realistis lagi akan direvisi. Revisi ini akan dibahas bersama dengan DPR. Asumsi itu termasuk target lifting (produksi minyak mentah siap jual), nilai tukar rupiah, dan ICP.
"ICP sudah jauh dari perkiraan awal kita. Selain itu, rentang harganya memang tepat di situ (90-95 dollar AS per barrel) karena rentang harga minyak di pasar internasional ada di kisaran 113 dollar AS per barrel. Akan tetapi, penerimaan kita tetap tinggi karena ditopang oleh produksi gas," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar