Warga membakar koloni ulat bulu untuk menghalau penyebarannya. |
Serangan ulat bulu terhadap pohon mangga di Probolinggo, Jawa Timur, tidak dapat semata-mata disebut sebagai serangan hama yang mengancam pohon.
Artinya, serangan hama ini bisa dipahami sebagai bagian dari mekanisme alam juga. Bagian dari kearifan alam.
-- Plt Kepala Balitkabi, Dr Anna
"Tanaman yang terserang ulat bulu pada tiga kecamatan sentra tanaman mangga rakyat yang diamati di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, setelah daun pohonnya habis meranggas dimakan ulat, kemudian langsung bisa bersemi kembali. Tunas daun muncul kembali," kata Koordinator Program Penelitian Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi) Prof Dr Marwoto di Malang, Jawa Timur, Selasa (12/4/2011) lalu.Ulat bulu yang mampu menghabiskan daun pohon mangga hingga meranggas itu ternyata bisa merangsang munculnya pembungaan, yaitu bagian dari proses munculnya buah dan hasil panen bagi petani mangga.
Menurut dia, hal itu kemudian akan merangsang munculnya pembungaan atau awal dari proses terbentuknya buah mangga. Ulat bulu yang ditemukan di Probolinggo diidentifikasi oleh tim Peneliti Entomologi (Ilmu Hama Tanaman) Balitkabi.
Menurunnya jumlah daun akibat dimakan hama membuat pohon memulai fase pembungaan karena hara tanaman kemudian termanfaatkan tidak untuk metabolisme daun saja.
"Artinya, serangan hama ini bisa dipahami sebagai bagian dari mekanisme alam juga. Bagian dari kearifan alam," kata Plt Kepala Balitkabi Dr Anna.
0 komentar:
Posting Komentar