Luar biasa pergerakan ulat bulu. Setelah membuat gatal dan begidik sejumlah wilayah di pesisir Utara Jawa Timur, binatang melata ini sudah masuk ke Bali.
Hanya berselang beberapa jam dari keberadaannya di Buleleng, ulat bulu bahkan sudah sampai di ibu kota Bali, Denpasar yang berjarak sekitar 80 kilometer. Masyarakat dibuat geger.
Di Denpasar, ribuan ulat bulu itu pertama kali terlihat di daerah Seroja, Denpasar Utara, dan menyerang tempat usaha dupa “Dewa Dewi”.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, Ir. I Made Putra Suryawan mengaku sudah mendapat laporan dari masyarakat. "Saya sudah mendapat laporan dari masyarakat di beberapa titik keberadaan ulat bulu tersebut. Tetapi, dari laporan yang masuk, yang sudah pasti tersebar ulat bulu adalah di daerah Seroja, Denpasar Utara," kata dia, saat ditemui usai mengikuti Rapat Musrenbang di Kantor Gubernur, Senin 11 April 2011.
Ulat bulu juga dilaporkan ditemukan di daerah Siulan, Denpasar Timur, juga sudah tersebar ulat bulu tersebut. Suryawan mengaku sudah menerjunkan petugas untuk mengecek ke lokasi. "Itu baru sebatas laporan saja dari masyarakat saja. Tetapi kami sudah menerjunkan petugas untuk mengecek ke lapangan. Diketahui, di daerah Siulan belum ditemukan ulat bulu dimaksud," kata dia.
Ditambahkan dia, ada tiga langkah antisipasi yang sudah dilakukan terkait ancaman wabah ulat bulu itu. "Kami sudah melakukan penyemprotan, pengeboran pohon untuk dimasuki pestisida dan metode takik," kata dia.
Hanya berselang beberapa jam dari keberadaannya di Buleleng, ulat bulu bahkan sudah sampai di ibu kota Bali, Denpasar yang berjarak sekitar 80 kilometer. Masyarakat dibuat geger.
Di Denpasar, ribuan ulat bulu itu pertama kali terlihat di daerah Seroja, Denpasar Utara, dan menyerang tempat usaha dupa “Dewa Dewi”.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, Ir. I Made Putra Suryawan mengaku sudah mendapat laporan dari masyarakat. "Saya sudah mendapat laporan dari masyarakat di beberapa titik keberadaan ulat bulu tersebut. Tetapi, dari laporan yang masuk, yang sudah pasti tersebar ulat bulu adalah di daerah Seroja, Denpasar Utara," kata dia, saat ditemui usai mengikuti Rapat Musrenbang di Kantor Gubernur, Senin 11 April 2011.
Ulat bulu juga dilaporkan ditemukan di daerah Siulan, Denpasar Timur, juga sudah tersebar ulat bulu tersebut. Suryawan mengaku sudah menerjunkan petugas untuk mengecek ke lokasi. "Itu baru sebatas laporan saja dari masyarakat saja. Tetapi kami sudah menerjunkan petugas untuk mengecek ke lapangan. Diketahui, di daerah Siulan belum ditemukan ulat bulu dimaksud," kata dia.
Ditambahkan dia, ada tiga langkah antisipasi yang sudah dilakukan terkait ancaman wabah ulat bulu itu. "Kami sudah melakukan penyemprotan, pengeboran pohon untuk dimasuki pestisida dan metode takik," kata dia.
"Jumlah ulat bulu di Denpasar tidak sebanyak di Buleleng. Tetapi tak menutup kemungkinan jumlahnya bisa bertambah, dan bisa menyerang pertanian," papar Suryawan.
Suryawan menjelaskan, keberadaan ulat bulu di Seroja, Denpasar tersebut belum mengkhawatirkan. Ulat-ulat bulu itu memakan tanaman gemeling dan ubi jalar. Sementara itu, mengenai jenis ulat bulu itu, Suryawan mengaku masih menunggu uji laboratorium yang sedang dilakukan oleh Universitas Udayana.
Tetapi, dari hasil analiisis sementara, ulat bulu yang tersebar di beberapa kabupaten di Bali itu mirip dengan ulat bulu yang berada di Jombang, Jawa Timur.
"Kami sudah ambil sampel dan sudah mengirim ke laboratorium Universitas Udayana, untuk mengetahui jenisnya. Tetapi, dari pengamatan sementara, ulat bulu di Bali hampir sama dengan yang tersebar di Jombang, karena bulunya ada jarang dan tipis serta warnanya hitam," beber Suryawan.
Suryawan menjelaskan, keberadaan ulat bulu di Seroja, Denpasar tersebut belum mengkhawatirkan. Ulat-ulat bulu itu memakan tanaman gemeling dan ubi jalar. Sementara itu, mengenai jenis ulat bulu itu, Suryawan mengaku masih menunggu uji laboratorium yang sedang dilakukan oleh Universitas Udayana.
Tetapi, dari hasil analiisis sementara, ulat bulu yang tersebar di beberapa kabupaten di Bali itu mirip dengan ulat bulu yang berada di Jombang, Jawa Timur.
"Kami sudah ambil sampel dan sudah mengirim ke laboratorium Universitas Udayana, untuk mengetahui jenisnya. Tetapi, dari pengamatan sementara, ulat bulu di Bali hampir sama dengan yang tersebar di Jombang, karena bulunya ada jarang dan tipis serta warnanya hitam," beber Suryawan.
.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar