Lengkap sudah manfaat buah durian. Selain rasa buahnya yang manis dan lezat serta biji yang juga bisa direbus dan dimakan, belakangan kulit durian juga bisa diolah menjadi bahan bakar seperti minyak tanah.
ADALAH pelajar-pelajar SMA Negeri 2 Bandarlampung yang sukses melakukan penemuan ini. Ide penelitian ini mengacu pada tingginya harga bahan bakar seperti minyak tanah di pasaran.
Bahan bakar pengganti minyak ini berupa bricket yang terbuat dari durian. Sejauh ini, hasil temuan ini sukses menembus final perlombaan Teknologi Terapan Se-Provinsi Lampung yang diadakan oleh Bapedalda pada tanggal 27-28 Juni lalu. Hanya saja, pengumunan juara baru dilakukan pada pertengahan bulan Juli ini.
Adapun empat besar yang masuk dalam final lomba tekhnologi terapan diwakili oleh tiga peserta dari SMAN 2 serta 1 peserta dari SMKN 2 Tulangbawang Barat. Dua wakil SMAN 2 yang masuk empat besar membawa penemuan tentang plastik yang terbuat dari pati singkong dan pupuk organik dari kulit pisang.
Kembali ke bahan bakar durian. Temuan ini dilakukan oleh Anggit Vika Sari, Melfriani Amelia dan Aisyah Fatma, pelajar kelas XII.
Awalnya mereka prihatin melihat kulit durian teronggok menjadi sampah setelah isi buah dinikmati. Oleh mereka, tumpukan kulit durian diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah briket.
“Setelah kami lakukan rangkaian ujicoba terbentuklah sebuah briket yang mampu menjadi bahan bakar untuk ibu rumah tangga memasak sehari-hari,” beber Anggit Vika Sari, kemarin.
Tapi, kata Anggit, briket ini masih memiliki sedikit kelemahan, yaitu dalam menghidupkannya yang membutuhkan waktu hingga 10 menit. Sementara keunggulannya, briket ini tidak mudah mati meski terkena angin.
Pelajar kelas XII ini menambahkan, briket ini sudah dapat dijual dengan harga Rp1.500 per kilogram. Lebih murah disbanding harga minyak tanah yang mencapai Rp9 ribu per liter.
Anggit mengakui tantangan bricket durian di masa mendatang adalah masa panen buah yang hanya sekali dalam setahun. Tapi dia optimis karena produksi buah durian di Lampung cukup tinggi sehingga bisa disimpan untuk cadangan.
“Dengan jumlah yang banyak bisa disimpan untuk mengkoper kebutuhan rumah tangga. Sampai menunggu musim (durian) berikutnya,” katanya.
Sementara itu, penemuan lainnya adalah plastik ramah lingkungan. Plastik ini diyakini akan dengan mudah terurai dalam kurun waktu dua tahun saja, sementara plastik yang diperjualbelikan saat ini baru terurai ribuan tahun di dalam tanah.
Sayangnya, karya yang dibuat oleh Dye Ade Rangga beserta dua siswa lainnya baru mampu membuat tekstur plastik saja. Mereka masih terkendala cetakan yang diyakini ketiga siswa ini sangat mahal.
Selain kedua penemuan tersebut siswa/i SMAN 2 juga membuat penemuan pupuk cair dari kulit pisang yang dibuat oleh Aisyah Fatma bersama kedua rekannya. (one)
BISA JADI BAHAN BAKAR. Buah durian tak hanya bisa dinikmati buahnya. Kulitnya pun bisa diolah menjadi bahan bakar.
0 komentar:
Posting Komentar