Jatuh cinta ternyata memiliki efek 'memabukkan' sama halnya seperti halnya kokain, demikian hasil kajian para ahli.
Dan cinta pada pandangan pertama itu memang benar adanya, di mana pada kondisi tersebut, otak Anda akan dibanjiri zat kimia pemicu eforia hanya dalam waktu seperlima detik setelah melihat orang yang Anda sukai.
Berdasarkan kajian para ahli di Amerika Serikat, saat seseorang menjadi kasmaran, perasaan itu akan memengaruhi kemampuan indra pendengarannya.
Pada saat seseorang memandang sosok pujaan hati, 12 daerah dalam otak Anda akan menjadi aktif, termasuk di daerah yang biasanya berkaitan dengan kecerdasan dan kemampuan seseorang memecahkan teka-teki.
Di saat bersamaan, otak kemudian dibanjiri zat kimia tubuh yang menimbulkan perasaan senang seperti dopamin, oksitosin dan adrenalin. Ketiga zat itu dapat muncul karena dipicu oleh kokain.
"Itulah sebabnya kenapa seseorang bisa merasa lebih baik dari sebelumnya," ungkap Profesor Stephanie Ortigue, peneliti dari Syracuse University, New York.
Ia mengatakan, hasil ini menjelaskan bahwa cinta juga memiliki dasar ilmiah. Tetapi ini kemudian mengundang pertanyaan, apakah jantung atau otak yang jatuh cinta?
"Saya akan lebih mengatakan otak, tapi jantung juga terkait. Aktivasi di beberapa bagian otak dapat menimbulkan rangsangan ke jantung," tuturnya.
0 komentar:
Posting Komentar