Pada 26 Januari nanti, warga Beijing, China, berebut membeli mobil baru. Pasalnya, pemerintah daerah setempat hanya menyediakan 20.000 nomor polisi dari 240.000 untuk jatah setahun. Pembatasan ini sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah setempat yang per 1 Januari lalu membatasi pembelian mobil baru sebagai langkah untuk mengatasi kemacetan yang kian parah lantaran pertumbuhan jumlah mobil tak sebanding dengan pembangunan jalan baru.
Bagi konsumen yang ingin membeli mobil baru, akan dilakukan melalui undian. Hebatnya, sampai saat ini dikabarkan jumlah peminat undian sudah melebihi 100.000 orang.
Dengan kebijakan ini, skala konsumen yang bisa punya mobil satu banding lima (1:5) alias 20 persen. Namun, khusus konsumen yang mobil lama mengalami kecelakaan (tak bisa dipakai), bisa beli kendaraan baru menggunakan nomor polisi lama.
Selain memangkas penjualan, pemerintah Beijing masih punya jurus lain untuk mengurangi kemacetan. Pemerintah juga akan melarang pengoperasian mobil yang berasal dari luar daerah pada jam-jam sibuk.
Pelaku industri otomotif di China berpendapat, upaya yang dilakukan Beijing tak akan berdampak banyak pada pengurangan kemacetan. Namun, perlambatan penjualan yang terjadi pada tahun ini diharapkan bisa membuat pemerintah menyiapkan infrastruktur lebih baik, termasuk meningkatkan kualitas sarana transportasi massal.
Sedikit flash back, sejak 2009 China berubah menjadi pasar otomotif terbesar di dunia yang melampaui Amerika Serikat. Rekor ini kembali bertahan pada tahun lalu, salah satunya dimotori oleh penjualan yang besar di ibu kota negara Beijing.
0 komentar:
Posting Komentar