Boleh jadi Daihatsu cabut dari Eropa karena ingin konsentrasi ke teknologi ramah lingkungan (hybrid) dan itu sudah dinyatakan prinsipalnya Daihatsu Motor Company. Proyek itu, menurut DMC dimulai tahun ini dan teknologinya ditransfer dari sang "kakak" Toyota sebagai perusahaan induk.
Presiden Direktur Daihatsu Koichi Ina seperti dilansir bloomberg, kemarin (19/1/2010) mengatakan, perusahaan akan menentukan jenis kendaraan yang dipakai.
Pada 2002, Daihatsu pernah membuat mobil konsep hybrid menggunakan Hijet Cargo dengan mesin 660 cc. Hijet ini punya sebutan lain Atrai, Extrol, kalau di Italia disebut Piaggio Porter atau pada Toyota dinamakan Sparky.
Daihatsu sendiri menyebut teknologi hibridanya itu Daihatsu Mild Hybrid System (DMHS). Berbasis dari Toyota, hanya ada beberapa perbedaan dalam rancangan, terutama untuk komponen gas dan kelistrikan. Posisi motor listrik terletak antara mesin dan transmisi. Konsumsi bahan bakarnya diklaim 30 persen lebih irit.
Teknologi hybrid dicoba lagi pada 2006 melalui Atrai bermesin 660 cc 3 silinder, Twin Cam dengan DVVT (Dynamic Variable Valve Timing). Sistemnya paralel antara mesin bensin dan motor listrik.
Sementara hybrid dalam pengerjaan, Daihatsu siap meluncurkan mobil kompak e:S pada Agustus 2011 dengan harga di bawah 1 juta yen. Konsumsi bahan bakarnya 30 liter per km.
0 komentar:
Posting Komentar