”Mengejar Impian”, film dokumenter yang disutradarai Nia Dinata atas kerjasama Putera Sampoerna Foundation dan Kalyana Shira Foundation bersiap diputar di 6 kota besar di Indonesia, yaitu Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, dan Palembang. Film yang sarat berkisah tentang perjuangan, kegigihan, dan pengorbanan remaja-remaja Indonesia dalam meraih pendidikan berkualitas ini diputar perdana di Universitas Islam Bandung (Unisba), Bandung, Rabu (5/1/2011).
Saya berkesempatan mengenal kelima remaja Indonesia yang dengan gigih dan penuh keyakinan melewati berbagai rintangan dalam memperjuangkan masa depannya.
-- Nia Dinata
Managing Director Putera Sampoerna Foundation (PSF) Nenny Soemawinata menuturkan, film berdurasi 47 menit tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan besar dan dalamnya permasalahan pendidikan di Indonesia. Ia berharap, film ini bisa membuat masyarakat sadar bahwa saat ini semakin sulit mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas sebagai salah satu akar permasalahan bangsa.
"Hampir 1.5 juta remaja Indonesia harus mengalami putus sekolah setiap tahunnya karena ketiadaan biaya. Oleh sebab itu, harapan kami, seluruh masyarakat dapat tergerak hatinya untuk turut serta berkontribusi dalam menciptakan lebih banyak pemimpin masa depan yang berkarakter, berkualitas yang dapat menjadi agen perubahan bagi komunitas dan bangsanya,” ujar Nenny di sela pemutaran film tersebut.
Film ”Mengejar Impian” sarat akan isu-isu sosial dan menyentuh. Film ini menyajikan kisah nyata dari lima orang remaja, yaitu Aang Kunaifi, Cahya Nur Aisah, Octika Adinda Putri, Praptaning Budi Utami, serta Rahmatillah, sebagai remaja-remaja cerdas, berprestasi, dan berasal dari keluarga prasejahtera.
Dikisahkan, kelima remaja itu harus berjuang keras untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA. Bagi mereka, dapat duduk di bangku SMA merupakan sebuah impian yang hanya bisa menjadi nyata jika mereka mendapatkan beasiswa.
”Ini merupakan perjalanan yang mengharukan, karena saya berkesempatan mengenal kelima remaja Indonesia yang dengan gigih dan penuh keyakinan melewati berbagai rintangan dalam memperjuangkan masa depannya," kata Nia Dinata.
Ia mengatakan, film dokumenter ini membedah isu-isu sosial masyarakat Indonesia serta kondisi generasi muda Indonesia yang masih menemui hambatan untuk meraih impiannya karena tak dapat meneruskan pendidikan.
"Saya percaya, medium film dokumenter punya kekuatan tersendiri untuk menggugah masyarakat," imbuh Nia.
Adapun rangkaian road show ”Mengejar Impian” digelar mulai Januari hingga Februari 2011. Bersamaan dengan roadshow ini, PSF juga menantang para remaja di setiap kota untuk ikut serta dalam workshop pembuatan film, serta lomba membuat naskah film dokumenter dengan pilihan tema pendidikan, kewirausahaan, pemberdayaan wanita, dan penanggulangan bencana.
0 komentar:
Posting Komentar