Antrean truk di Pelabuhan Penyeberangan Merak pada Minggu (6/3/2011) ini terurai untuk sementara waktu. Posisi pukul 14.25, antrean truk di luar pelabuhan sudah tertarik ke dalam.
Demikian diinformasikan juru bicara Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan, Minggu siang ini. "Dari pukul 00.00 hingga 13.00, ada 23 kapal yang beroperasi dengan 46 trip," kata Bambang Ervan.
Kepadatan itu terurai karena beroperasinya lima kapal bantuan, yakni KM Bontang, KM Dharma Feri IX, KM Ganda Dewata, KM Ferindo, dan satu kapal feri ro-ro milik Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh.
"Kapal-kapal bantuan itu tetap berada di lintas Merak-Bakauheni sampai kapal-kapal feri yang lain siap dilayarkan di lintas itu. Jadi belum ditetapkan batas waktunya," kata Bambang Ervan.
Wakil Ketua Umum Indonesia Ferry Association Bambang Harjo menegaskan, seharusnya pemerintah menetapkan sistem reward dan punishment bagi operator feri. Ini supaya terjadi kelancaran dalam penyeberangan. Ringkasnya, dengan sistem itu, operator didorong bekerja dengan baik. "Tak ada lagi keterlambatan pelayaran, atau bahkan perawatan kapal yang melewati batas waktu," ujarnya.
.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar