Minggu, 20 Maret 2011
Puluhan Rumah Di Pinggir Kali Code Terendam Lahar Dingin
Puluhan rumah di pinggir Sungai Code, Yogyakarta, Sabtu (19/3/2011) malam, terendam banjir lahar dingin Merapi. Semua warga yang tinggal di pinggir Sungai Code untuk sementara waktu mengungsi di masjid setempat. Arus air yang sangat deras di sungai yang membelah Kota Yogyakarta tersebut terjadi mulai pukul 18.30 WIB.
Ketinggian air sungai dan aliran sungai semakin malam semakin deras. Hal ini terjadi karena di puncak Gunung Merapi diguyur hujan deras cukup lama. Endapan material letusan Gunung Merapi terbawa oleh air hujan dan memenuhi sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Sungai Code merupakan anak Sungai Boyong yang berhulu di Gunung merapi, sering kali dilanda banjir lahar dingin ketika puncak Gunung Merapi diguyur hujan deras.
Warga masyarakat pinggir Sungai Code selalu mendapatkan informasi dari petugas SAR jika Sungai Boyong banjir lahar dingin. Seperti halnya Sabtu malam, warga sudah mengetahui akan terjadi banjir lahar dingin sehingga warga sudah siap mengungsi. "Di wilayah kami, RW 1 Kotabaru, ada delapan rumah yang terendam banjir lahar dingin malam ini. Mereka telah diungsikan di masjid," jelas Aryanto, Ketua RW, saat ditemui di pinggir Sungai Code ketika memantau banjir lahar dingin.
Guna menghindari kemungkinan banjir lahar dingin semakin besar, maka warga masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Code yang terancam banjir lahar dingin pada malam hari ini tidur di pengungsian, yakni di masjid ataupun mushala setempat.
Sementara itu, para pemuda dan warga berjaga di pinggir sungai untuk memantau banjir lahar dingin. Jika banjir lahar dingin semakin besar, maka akan dilakukan penyelamatan dan evakuasi warga yang terkena banjir lahar dingin. "Kami memantau terus banjir lahar dingin di pinggir sungai sambil mendengarkan alat komunikasi HT yang menginformasikan kondisi puncak Gunung Merapi," ujar Rully, warga Jogoyudan, Yogyakarta, sambil memegang HT.
0 komentar:
Posting Komentar