Untuk menekan angka penduduk liar di DKI Jakarta, Sudin Kependudukan dan Catatan Sipil atau Dukcapil Jakarta Pusat kembali menggelar Operasi Yustisi Kependudukan atau OYK di Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (11/11/2010) hari ini.
Lokasinya masih dirahasiakan agar tidak bocor.
-- M Hatta
Kemayoran dipilih karena selama ini terkenal sebagai daerah padat penduduk dan menjadi persinggahan utama bagi para pendatang yang tidak memiliki KTP DKI.
OYK kali ini akan dipusatkan di delapan kelurahan di bawah Kecamatan Kemayoran, yang meliputi Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Kebon Kosong, Harapan Mulya, Cempaka Baru, Sumur Batu, Serdang, dan Utan Panjang. Pelaksanaan OYK akan dimulai pukul 08.00, diawali dengan apel di kantor kecamatan setempat dan dipimpin langsung Kasudin Dukcapil Jakarta Pusat Mochammad Hatta.
Hatta menegaskan, pelaksanaan OYK merupakan tindak lanjut Perda Nomor 4 Tahun 2004 tentang Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil serta Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum di wilayah DKI Jakarta.
Namun, ia menolak membeberkan lokasi mana saja yang menjadi sasaran penyisiran pendatang baru karena khawatir bocor.
"Lokasinya masih dirahasiakan agar tidak bocor. Tapi yang jelas, kami akan lakukan penyisiran di kawasan padat penduduk, terutama yang wilayahnya banyak terdapat kos-kosan," katanya, Rabu (10/11/2010).
Hatta melihat Jakarta Pusat memiliki cukup banyak rumah kos karena wilayah ini sebagian besar merupakan kawasan perkantoran. Dengan demikian, para warga yang berdomisili di luar DKI Jakarta yang memiliki pekerjaan di wilayah Jakarta Pusat lebih memilih tinggal di rumah kos.
Bagi warga yang terjaring OYK karena tak memiliki KTP DKI, Hatta mengancam memberikan sanksi denda. "Warga yang terjaring OYK akan dikenakan sanksi dan mengikuti persidangan di pengadilan. Saya harap dengan dilancarkannya OYK ini akan memberikan efek jera bagi mereka yang tinggal di Jakarta, namun tidak memiliki KTP DKI," katanya.
.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar