Kasus demam berdarah dengue di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, meningkat 9,43 persen selama 2010 dibanding 2009.
"Pada 2010 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Sleman mencapai 603 kasus dengan tiga orang meninggal dunia, sedangkan pada 2009 tercatat 551 kasus dengan lima meninggal dunia, dibanding tahun lalu terjadi kenaikan 52 kasus atau 9,43 persen dan penurunan jumlah kematian dari lima menjadi tiga orang," kata Kasi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Henny, Jumat (11/2/2011).
Kematian tersebut dipastikan akibat serangan DBD setelah dilakukan audit terbatas kematian DBD oleh nara sumber ahli dari RSUP Sardjito.
"Jumlah kasus DBD terbanyak selama 2010 meliputi Kecamatan Kalasan 143 kasus, Depok 90 kasus, Gamping 84 kasus, Godean 60 kasus, Mlati 52 kasus," katanya.
Masyarakat diharapkan selalu memperhatikan kebersihan lingkungan, termasuk tempat atau barang-barang yang berpotensi tergenang air karena di tempat tersebut dimungkinkan untuk menjadi sarang nyamuk.
"Seperti di bak mandi, pot tanaman, kulkas, dan dispenser yang sekiranya dapat menampung air harus diwaspadai dan sering dibersihkan," katanya.
Henny mengatakan, begitu menetas nyamuk langsung menularkan virus, dalam bak penampungan air seharusnya dikuras paling tidak seminggu sekali.
"Yang juga perlu diperhatikan adalah tidak hanya bersih lingkungan di luar rumah, tetapi kebersihan dalam rumah harus diperhatikan pula. Selain itu pencegahan dengan 3M plus, plusnya yaitu dikasih ikan," katanya.
Fogging bukan satu-satunya pencegahan DBD sehingga akan lebih baik dengan pemusnahan jentik.
"Mengingat fogging menimbulkan efek bahaya karena menggunakan insektisida, kalau foging dilakukan sendiri harus hati-hati dengan bahaya insektisidanya. Yang lebih penting adalah pengendalian lingkungan atau jentiknya, itu lebih efektif," katanya.
.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar