English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : Singo
SELAMAT TEKA NANG BLOG BERITA UPTODATE, SEMOGA INFO KARO BERITANE BISA NAMBAH WAWASAN KOE2 PADA

Jumat, 01 April 2011

Artikel Kesehatan: Penyebab Penyakit Cacar Monyet (Monkey pox)

Cacar Monyet (Monkey pox)

Cacar monyet adalah penyakit viral dengan induk semang asli pada monyet. Namun Penyakit ini dapat menular pada manusia. Kasus cacar monyet pada manusia pertama kali ditemukan di laboratorium primata di Kopenhagen (Denmark) tahun 1958. Setelah temuan pertama, pada tahun 1970, penyakit menyerupai small pox (small pox-like disease) ditemukan pada orang di Zaire (Afrika Barat). Penelitian lebih lanjut membuktikan bahwa penyakit tersebut bukan small pox melainkan cacar monyet. Sejak saat itu, kejadian cacar monyet beberapa kali ditemukan sebagai zoonosis di desa-desa yang terletak dekat hutan tropik Afrika Barat dan Afrika Tengah (Zaire, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Cot d’Ivoire, Liberia, dan Sierra Leone).
Kejadian wabah cacar monyet di dalam kandang telah dilaporkan 9 kali, terutama pada monyet rhesus dan cynomolgus. Di samping itu, dalam jumlah sedikit terjadi pada monyet languor, baboon, chimpazee, orangutan, marmoset, gorilla, gibbon, dan monyet tupai.
1. Penyebab
Penyebab cacar monyet termasuk dalam famili Poxviridae, genus Orthopoxvirus, species Monkey pox. Dengan mikroskop electron, morfologi virus cacar monyet tidak dapat dibedakan dengan virus cacar manusia (variola), virus vaccinia, dan virus cacar sapi (Cowpox). Isolasi virus dapat dilakukan pada telur ayam berembrio secara inokuIasi Chorio Allantoic Membrane (CAM). Pada CAM, virus cacar monyet menimbulkan bercak-bercak (pocks) berwama putih, berukuran kecil. Embyo ayam yang tertular virus cacar monyet akan mati. Isolasi virus dapat pula dilakukan lewat inokulasi mencit.
2. Sumber Penular
Sumber penyakit adalah monyet Afrika. Sejauh ini belum diketahui keberadaan cacar monyet pada satwa primata di luar Afrika.
3. Penularan
Pada umumnya, penularan dari monyet ke manusia terjadi secara kontak langsung. Berhubung ada beberapa kasus penyakit yang tidak mempunyai hubtingan langsung dengan monyet, timbul dugaan bahwa nyamuk kemung- kinan berperan sebagai vektor penyakit. Berbeda dengan cacar manusia, daya tular cacar monyet ke manusia relatif sulit. Oleh karena itu, penyebaran geografik cacar monyet di alam, terbatas di Afrika Barat dan Tengah, terutama di Zaire. Dalam kurun waktu 1970 — 1986 hanya ditemukan sekitar 400 kasus cacar monyct pada manusia. Kejadian cacar monyet di laboratorium primata Kopenhagen bersifat terbatas dan tidak berlanjut.
4. Gejala Klinik 
a. Hewan
Monyet yang terserang cacar monyet diawali dengan demam. Pada tahap selanjutnya, ditemukan lesi pada kulit berupa vesikula yang tersebar pada seluruh permukaan kulit. Bila vesikula pecah akan terlihat pengelupasan kulit, terutama di daerah kaki, tangan, bibir, dan wajah. Di samping itu, ditemukan kebengkakan kelenjar limfe yang bersifat umum (lymphadenopathy). Angka kesakitan (morbidity rate) umumnya tinggi, tetapi angka kematian (case finality rate) rendah. Kematian lebih sering terjadi pada anakan monyet.
b. Manusia
Kasus cacar monyet pada manusia sekilas sulit dibedakan dengan cacar manusia (variola). Umumnya, kebengkakan kelenjar limfe cervicalis dan inguinalis pada cacar monyet lebih besar dibandingkan dengan cacar !nanosia. Rash yang terbentuk pada kulit berawal dari bentuk macula, kemudian menjadi papula dan vesikula. Penyebaran rash terutama terdapat di sekitar wajah, tetapi kemudian menyebar ke seluruh bagian tubub. Vesikula akan pecah dan mengering meninggalkan lesi berbentuk “kawah”. Penderita cacar monyet umumnya mengalami demam, kadang-kadang disertai sakit tenggorokan.
5. Diagnosis
Pada umumnya, diagnosis didasarkan pada kejadian klinik dan peng-amatan epidemiologik. Bagi daerah baru, peneguhan diagnosis dilakukan melalui isolasi dan identifikasi virus. Isolasi virus dilakukan dengan menggunakan telur ayam berembrio lewat CAM, kemudian diinkubasikan pada suhu 39° C. Pertumbuhan virus ditandai oleh timbulnya pocks pada CAM. Secara serologik, antibodi terhadap cacar monyet dapat dideteksi pada penderita yang telah sembuh.
Pemeriksaan histopatologik menggunakan biopsi lesi kulit atau selaput lendir yang ada lesinya, kemudian diwarnai dengan hematoksilin-eosin, maka akan ditemukan inclusion body berbentuk bulat atau oval yang terletak di dalam sitoplasma, dekat dengan inti sel. Inclusion body ini dikenal dengan nama Guamieri’s body, inclusion body tipe B.
6. Pencegahan dan Pengobatan
Tidak ada obat spesifik untuk cacar monyet. Pengobatan hanya bersifat simptomatik. Penyakit akan sembuh sendiri dalam tempo 7 — 30 hari. Secara teknik, orang yang mempunyai kemungkinan besar tertular cacar monyet dapat diimmunisasi menggunakan virus vaccinia. Vaksin ini juga efektik diberikan pada monyet.
www.tips-fb.com

0 komentar:

Posting Komentar

Free Download Film Panas

 
Pantau Jalur Mudik Lebaran paling Update di sini