Satu tempat di lini depan Indonesia sudah pasti menjadi milik Christian "El Loco" Gonzales saat leg pertama final Piala AFF melawan Malaysia, Minggu (26/12/2010). Namun, pertanyaannya sekarang adalah siapa yang akan menjadi tandem "El Loco". Apakah Irfan Bachdim, Bambang Pamungkas, atau Yongki Ari Bowo?
Sejak jauh-jauh hari El Loco sudah menegaskan tak memiliki masalah bermain dengan siapa pun, apakah itu Bachdim, Bepe, atau Yongki. Baginya yang terpenting adalah "Garuda" bisa menang dan menjuarai Piala AFF.
Namun, hal ini tetap saja menjadi pertanyaan suporter Indonesia. Sedikit banyak, siapa pun yang akan menjadi tandem El Loco, tentu bakal mempengaruhi permainan "Tim Merah Putih". Baik Bachdim, Bepe, maupun Yongki bermain sangat baik di Piala AFF ini. Tapi, ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Unggulan utama adalah Bachdim. Pemain berdarah Belanda ini bermain impresif selama babak penyisihan grup. Ia sangat disukai Alfred Riedl karena cukup padu bersama Gonzales. Bachdim juga mendapat banyak pujian karena pintar membangun serangan. Kelebihan utamanya adalah pergerakan di belakang El Loco. Ia mampu menarik keluar para bek lawan, guna memberi kesempatan Gonzales menembak.
Selain itu, Bachdim juga sering melakukan manuver-manuver berbahaya melakui aksi individunya. Naluri golnya juga cukup tinggi, hingga sanggup mencetak dua gol dari empat laga.
Akan tetapi, sisi negatif dari Bachdim adalah kondisi fisiknya. Ia tak dimainkan Riedl saat leg kedua semifinal melawan Filipina karena mengalami cedera. Pada latihan Selasa (21/12/2010), Bachdim juga masih berlatih bersama tim cadangan karena kondisinya belum fit. Belum diketahui secara pasti apakah ia akan benar-benar pulih atau tidak saat melawan Malaysia nanti.
Kandidat berikutnya adalah Bepe. Bambang adalah pemain yang paling disegani di timnas. Ketajamannya tak perlu diragukan lagi. Hingga saat ini, ia merupakan pencetak gol terbanyak dalam sejarah tim nasional Indonesia. Instingnya sangat bagus. Ia juga andal menahan bola. Kelebihan lain Bepe adalah eksekusinya dalam bola-bola mati. Hingga kini, Bepe telah mencetak dua gol di Piala AFF dan keduanya melalui bola mati (tendangan penalti).
Kekurangan Bepe adalah, ia memiliki tipe yang sama dengan El Loco. Keduanya merupakan target man di kotak penalti. Jika Bepe main, Gonzales biasanya bermain agak ke belakang. Hal ini tentu membuat El Loco tak bisa mengeluarkan potensi maksimalnya.
Selain itu, bek-bek Malaysia juga hafal betul kemampuan Bepe. Seperti kita ketahui, Bepe pernah bermain di Liga Malaysia bersama Selangor FC. Sedikit banyak, para pemain Malaysia pasti masih mengingat betul bagaimana pergerakan Bepe di kotak penalti.
Nama terakhir adalah Yongki. Bermainnya Yongki melawan Filipina di leg kedua babak semifinal merupakan sebuah kejutan. Tak ada yang menyangka sama sekali kalau Riedl bakal berani menurunkan Yongki yang notabane masih "hijau" di panggung internasional. Meski memegang tanggung jawab besar, nyatanya Yongki tampil lugas.
Ia tak takut sama sekali berduel dengan bek-bek raksasa Filipina. Sebagai penyerang yang baru berusia 21 tahun, Yongki terkenal gigih di lapangan. Striker Arema Indonesia itu juga memiliki kecepatan, kelincahan, dan kemampuan mengontrol bola yang baik.
Namun, Yongki belum terasah betul di pentas intenasional. Hingga kini, Yongki baru lima kali membela Tim Merah Putih. Mentalnya juga belum teruji. Apalagi, dia akan bermain di hadapan puluhan ribu pendukung Malaysia. Tekanan pasti akan terasa berat bagi pemain semuda Yongki.
Jadi, bagaimana menurut Anda? Siapa kira-kira yang bakal diturunkan Riedl. Apakah Bachdim, Bepe, atau Yongki? Kita tunggu saja.
0 komentar:
Posting Komentar