PRINGSEWU, Berita Uptodate - Kasus gigitan hewan rabies di wilayah Kabupaten Pringsewu masih dalam kondisi aman. Pasalnya, selama berdirinya kabupaten yang masih dikategorikan sebagai daerah otonomi baru (DOB) selama dua tahun berjalan ini, tidak ditemukan adanya kasus gigitan hewan-hewan rabies seperti anjing, kucing dan kera.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas (Kadis) Perternakan dan Perikanan Kabupaten Pringsewu Dudi Mashardi saat diwawancarai Senin (11/7). “Memang benar untuk saat ini kasus rabies di Kabupaten Pringsewu tidak ditemukan,” ungkapnya.
Dudi menyebutkan, walaupun di sini sudah pernah ada kasus gigitan hewan rabies, namun setelah dilaksanakan pengecekan ternyata negatif. “Saat ini untuk tingkat kerawanan rabies di Kabupaten Pringsewu tidak begitu rawan, cuma sekarang kami tetap waspada saja untuk mengantisipasi hal tersebut,” jelasnya.
Ia melanjutkan, saat ini dalam rangka untuk mengantisipasi terjadinya masalah rabies di Kabupaten Pringsewu, pihaknya menggalakkan sosialisasi kepada seluruh masyarakat.
“Karena keterbatasan dana, kami hanya bisa melakukan sosialisasi saja dan saat ini masih berjalan. Kami hanya bisa menghimbau kepada masyarakat khususnya yang memelihara hewan penular rabies agar sekiranya bisa melakukan vaksinasi paling tidak minimal satu tahun sekali kepada hewan peliharaannya tersebut untuk menghindari penyakit rabies,” harapnya.
Ke depan, sambung Dudi, pihaknya merencanakan memiliki klinik kesehatan. “Program ke depan paling tidak bidang kesehatan bisa punya klinik hewan sendiri sehingga bisa memantau hewan-hewan penular rabies yang ada di Kabupaten Pringsewu,” tuturnya.
Dudi menambahkan, untuk saat ini, Kabupaten Pringsewu hanya memiliki satu pos kesehatan hewan (keswan) yang berada di Kecamatan Gadingrejo dan hanya memiliki dua dokter hewan saja. “Jadi, memang untuk Kabupaten Pringsewu masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) dan fasilitas terutama pos kesehatan tersebut,” akunya.
.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar