Tsunami menghantam garis pantai Iwanuma di Jepang utara setelah gempa 8,9, mengguncang daerah itu, Jumat (11/3/2011). |
Sedikitnya 402 orang telah tewas dalam gempa bumi dahsyat berkekuatan 8,9 skala Richter dan tsunami yang melanda Jepang, Jumat (11/3/2011). Namun, kantor berita Kyodo mengatakan, korban tewas diperkirakan lebih dari 1.000 orang.
Saat fajar menyingsing di negara itu Sabtu pagi, sehari setelah bencana tersebut, kantor berita Jepang, Jiji Press, mengatakan, polisi dan data-data lain menunjukkan jumlah korban meninggal dan hilang akibat gempa itu mencapai 1.000 orang lebih.
Laporan tersebut merupakan update suram yang menunjukkan jumlah korban jiwa akan terus bermunculan dari sepanjang pantai timur laut pulau Honshu di utara negara itu, dimana gelombang rakasa menghancurkan lebih dari 3.000 rumah. Badan Kepolisian Nasional Jepang mengatakan, 202 orang telah dikonfirmasikan tewas dan 673 orang lainnya hilang, sementara 991 orang terluka dalam gempa besar dan bencana tsunami yang menghancurkan sebagian besar pantai Pasifik Jepang di utara negara itu. Polisi di Sendai, Prefektur Miyagi, secara terpisah mengatakan 200 hingga 300 mayat telah ditemukan di pantai.
Kecemasan terus meningkat akan korban jiwa yang lebih besar saat ada laporan tentang sebuah kapal dengan 100 penumpang hanyut, sejumlah gerbong kereta api hilang, dan sebuah bendungan jebol membanjiri banyak rumah.
Kementerian pertahanan negara itu mengatakan, sekitar 1.800 rumah di Minamisoma, Prefektur Fukushima, hancur, sedangkan di Sendai pihak berwenang mengatakan 1.200 rumah roboh oleh tsunami. Di kota kecil Ofunato yang lebih di utara dilaporkan sebanyak 300 rumah ambruk atau hanyut.
Lebih dari 80 kebakaran berkobar di dan sekitar Tokyo dan di Iwate, Miyagi, Akita dan Prefektur Fukushima, lapor Kyodo, yang mengutip data Badan Penggulangan Bencana dan Pemadaman Jepang.
Gempa rakasa tersebut tercatat sebagai yang terkuat terjadi di kepulauan yang secara seismik tidak stabil itu dan terletak di Cincin Api Pasifik.
0 komentar:
Posting Komentar