Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) akan mencoret sekolah yang diketahui berbuat curang dengan memanipulasi nilai rapor calon mahasiswa baru lewat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur undangan.
Pembantu Rektor I UNS Ravik Karsidi, Sabtu (12/2011) di Solo, mengatakan hal itu terkait dugaan salah satu sekolah yang melakukan manipulasi nilai untuk masuk ke perguruan tinggi lewat SNMPTN jalur undangan. Ravik mengungkapkan, UNS sampai sekarang belum menemukan adanya dugaan manipulasi nilai tersebut, tetapi apabila ada pasti akan ditindak.
"Seleksi penerimaan calon mahasiswa baru lewat SNMPTN jalur undangan dilakukan dengan mesin atau komputer. Jadi, secanggih-canggihnya yang melakukan manipulasi nilai pastai akan ketahuan," katanya.
Pendaftar seleksi calon mahasiswa baru lewat SNMPTN jalur undangan di UNS sudah mencapai lebih dari 7.000 orang dan ditutup 12 Maret 2011.
"Saya tetap optimistis bahwa seleksi calon mahasiswa baru lewat SNMPTN jalur undangan bisa mencapai 11.000 orang karena masih ada waktu beberapa hari lagi," katanya.
Menyinggung calon mahasiswa yang mendaftarkan lewat program beasiswa bidik misi, Ravik mengatakan, sampai sekarang sudah ada 1.200 orang atau meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya 800 orang. UNS pada tahun akademik mendatang mendapat jatah 400 orang beasiswa bidik misi dari Kementerian Pendidikan Nasional.
Seperti diberitakan sebelumnya, Komisi IV DPRD Kota Solo mendapat laporan dugaan manipulasi nilai seorang siswa di sebuah SMA negeri di Kota Solo. Komisi IV akan menyelidiki hal yang diduga dilakukan agar siswa yang juga anak kepala sekolah bersangkutan dapat mengikuti jalur SNMPTN undangan.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Solo Zaenal Arifin dan anggota Komisi IV, Reni Widyawati dan Abdul Ghofar Ismail, menerima laporan itu dari pihak berbeda dan waktu berbeda.
"Orang yang melapor kepada saya mengatakan, pengubahan dilakukan pada rapor. Anak yang kemampuan akademiknya pas-pasan ini tiba-tiba menjadi peringkat tiga paralel," kata Reni, Rabu (2/3/2011).
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Solo Rakhmat Sutomo mengatakan, pihaknya telah menugaskan pengawas sekolah meminta klarifikasi ke sekolah. Dari laporan yang diterima dinas, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Kesiswaan, dan guru Bimbingan dan Konseling (BK) sekolah itu mengatakan, siswa itu tidak mendaftar program SNMPTN undangan, siswa itu tidak menduduki peringkat tiga dalam leger (daftar nilai asli) kelas X-XII, dan tidak ada tanda-tanda pengubahan nilai.
"Namun, kami akan menerjunkan tim untuk menginvestigasi," kata Rakhmat.
0 komentar:
Posting Komentar